KKM PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR 2022 SD, SMP, SMA, SMK
Berikut Pengganti KKM Pada Kurikulum Merdeka Belajar 2022 - Hai sobat bermanfaat, kali admin akan membahas informasi terkait dengan beberapa pertanyaan tentang KKM pada Kurikulum Merdeka belajar 2022. Seperti yang kita dengar atau kita lihat di beranda-beranda website banyak memberikan judul tidak adanya KKM pada kurikulum merdeka belajar. Pastinya diantara kalian yang datang ke web ini pasti mencari tahu tentang hal tersebut. Oleh karena itu admin akan memberikan informasi terkait KKM pada kurikulum merdeka 2022 ini. Layaknya sebuah kompetensi pasti ada ambang batas untuk mendapatkan tingkat kriteria yang telah dicapai, nah dalam dunia sekolah kita kenal dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Lantas bagaimana cara kita mengetahui peserta didik sudah dikatakan layak dan tuntas dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah.
Dalam kurikulum paaradigma terbaru tahun 2022 ini, pengukuran ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur menggunakan KKM yang dimana nilai kuantitatif yang kita kenal selama ini. Kurikulum merdeka belajar 2022 assesmen formatif pada pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Yang dimaksudkan bahwa guru mata pelajaran atau guru kelas dan sebagainya diberikan keleluasaan dalam mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajara (em jadinya pake filing atau gimana ne?).
Oke daripada kalian pusing, yuk kita lanjut lagi membahasa ini. Diketahui capaian belajar sudah memadai atau belum, guru dapat melakukan dengan cara mengidentifikasi ketercapian tujuan dari pembelajaran yang sudah kalian lakukan. Dalam hal ini guru yang mengampu diberikan kebebasan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik pada tujuan awal pembelajaran dan aktifitas pembelajaran yang sudah ditentukan di awal. Nah melalui asesmen formatif dalam pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Bisa diambil kesimpulan sementara ya guys, bahwa pembelajaran ini nantinya akan diokuskan pada asesmen formatif yang dimana apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum oleh peserta didik kalian.
Fokus dalam tujuan pembelajaran tersebut adanya pada setiap mata pelajaran, dari topik bahkan sub topik materi pelajaran, bukan di akhir semester atau pertengahan guys. Nah kemudian guru diberikan keleluasaan dalam menentukan kriteria yang pastinya berdasar sesuai dengan karakteristik pada tujuan pembelajaran dan aktifitas pembelajaran.
Asesmen Formatif yang ada selama ini
Ada 3 asesmen yang kita ketahui selama ini, yaitu :
- Assessment of learning. Asesmen ini adalah asesmen yang dilakukan diakhir pelajaran. Biasanya dilaksanakan melalui Penilaian Akhir Semester (PAS) atau Penilaian Tengah Semester (PTS).
- Assessment for learning. Asesemen ini dilakukan dalam bentu penilaian ulang, perbaikan nilai atau remedial.
- Assessment as learning. Asesmen ini adalah penilaian dilakukan sesaat setelah pelajaran selesai. Artinya penilaian dilakukan dalam pertemuan pertemuan tersebut. Setiap kali guru masuk mengajar dalam 2×40 menit misalnya, harusnya di akhir ada penilaian asesmen untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran tercapai atau belum.
Ini gambaran Formatif pengganti KKM |
Harapan dari kemdikbud adalah kepada orang tua peserta didik yang dimana dukungan dari kedua orang tua diklaim merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penerapan kurikulum merdeka di tahun 2022. Dengan kata lain, secara konkret orang tua bisa menjadi kawan dan sekaligus pendamping belajar anak ketika di rumah. Nah orang tua harus siap-siap jangan hanya memberikan tanggung jawab kepada bapak ibu guru di sekolah saja guys, oke. Untuk itu orang tua diharapkan kemdikbud untuk aktif membaca buku-buku elektonik yang disiapkan di protal kemdikbud, admin juga sudah siapkan beberapa buku yang bisa di unduh dengan artikel buku kurikulum merdeka 2022, buka saja guys. Atau bisa langsung saja ke buku.kemdikbud go id. Disana 80% sudah disediakan selebihnya silahkan cari referensi lain guys.
Kembali lagi bagaimana penerapan penilaian secara formatif untuk menggantikan KKM yang dimana guru bisa menilai peserta didik sudah bisa mencapai atau belum mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Nah pada penilaian formatif dan sumatif, bentuknya bisa macam-macam ne guys, contohnya seperti refleksi, melalui poster, esai, jurnal dan juga tes tertulis maupun lisan juga bisa tergantung materi yang diajarkan pada saat itu. Kalau kemarin guru lebih sering menggunakan tes tulis atau pilihan ganda pada akhir semester sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran pada semester tersebut.
Kesimpulannya Kurikulum merdeka belajar tidak menggunakan KKM dalam mengukur ketercapaian peserta didik dalam pembelejaran. Namun kurikulum merdeka mengarahkan guru untuk melakukan penialain secara formatif dengan keriteria yang diberikan 100% oleh guru tersebut. Tentunya harus bisa dipertanggung jawabkan ya guys. Jangan sampai asal-asalan dalam menilai peserta didik.
Demikian informasi yang bisa admin bahaskan untuk kalian terkait dengan KKM pada kurikulum merdeka belajar 2022. Tetap sehat tetap semangat untuk Bapak dan Ibu Guru se Indonesia. Jangan lupa untuk piknik karena masa kalian pensiun sudah terlalu tua. Terima kasih untuk kunjungannya dan jangan lupa untuk bagikan kepada yang lainnya.