Struktur Kurikulum Merdeka Belajar SD SMP SMA SMK 2022
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Satuan Pendidikan Seluruh Jenjang - Struktur Kurikulum Merdeka dari berbagai jenjang dari SD, SMP. SMA dan SMK telah diatur dalam peraturan Kepmendikbudristek No 56/M/ 2022. Peraturan ini wajib dipelajari oleh Anda, yang berprofesi sebagai guru. Karena peraturan ini membahas tentang alokasi waktu pembelajaran, mata pelajaran hingga lineritas guru di tiap jenjang pendidikan.
Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus, satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Poin ini untuk di daerah khusus yang jumlah rombelnya sedikit dan ada di daerah 3T : Ketentuan pemenuhan beban kerja minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu dikecualikan bagi guru pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus.
Dalam struktur kurikulum merdeka TK PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/MA SMAK/MAK, pembelajaran dibagi menjadi 2 bagian kegiatan utama, yaitu :
- Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler.
- Projek penguatan profil pelajar pancasila.
Kegiatan pembelajaran reguler untuk setiap mata pelajaran mengarah pada CP dan profil pelajar pancasila. Pembelajaran berbasis projek dalam penguatan profil pelajar pancasila diselenggarakan untuk menguatkan upaya pencapaian profil pelajar pancasila.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar pancasila diatur sebagai berikut :
Dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang menetapkan oleh pemerintah.
- Tidak diarahkan untuk mencapai target CP tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
- Merupakan kegiatan pembelajaran yang lebih fleksibel, tidak terpaku pada jadwal belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih banyak melibatkan lingkungan dan masyarakat sekitar dibandingkan pembelajaran reguler.
- Peserta didik berperan besar dalam menentukan strategi dan aktifitas projeknya, sementara guru atau pendidik PAUD berperan sebagai fasilitator.
Proporsi pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui 3 pilihan :
1. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain.
Satuan pendidikan/ pemerintah daerah dapat menentukan capaian pembelajaran untuk muatan lokal, kemudian memetakannya ke dalam mata pelajaran lain. Contoh : tentang batik diintegrasikan dalam mata pelajaran seni rupa, sejarah lokal suatu daerah bisa diintegrasikan ke dalam mata pelajaran IPS.
2. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar pancasila.
Satuan pendidikan/ pemerintah daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar pancasila. Contoh : projek terkait dengan tema wirausaha dilakukan dengan mengeksplorasi potensi kerajinan lokal, projek dengan tema perubahan iklim dikaitkan dengan isu-isu lingkungan di wilayah tersebut.
3. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.
Satuan pendidikan/ pemerintah daerah dapat mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai dari program intrakurikuler. Contoh : mata pelajaran bahasa dan budaya daerah, kamaritiman, kepariwisataan dll.
Pada struktur kurikulum merdeka 2022 ini bisa dilakukan secara fleksibel, contohnya mata pelajaran dulu yang terpisah pada tingkat SMA : biologi, kimia, fisika bisa dilakukan secara bergantian atau berdiri sendiri masing-masing mapel. Jika bergantian maka masuk ke mapel IPA dengan contoh biologi 4 bulan pertama, kimia 4 bulan selanjutnya dan fisika 4 bulan terakhir.
Nah untuk lebih jelasnya dan lengkapnya tentang struktur kurikulum merdeka 2022 silahkan download Kepmendikbudristej Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembeljaran.
Silahkan klik di bawah ini