BAGIAN SEL YANG MENGANDUNG MITOKONDRIA SEBAGAI PENGHASIL ENERGI UNTUK PERGERAKAN ADALAH
Perhatikan gambar struktur sperma berikut - Hai guys, kali ini kita akan membahas tentang bagian sel. Perhatikan baik ya, supaya kalian memahami dan tahu penjelasan dari pertanyaan di bawah ini. Oke langsung saja kita membahas sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki. Sel ini mempunyai ukuran panjang keseluruhan 50-60 mikrometer, dimana terdiri tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah (leher) dan ekor. Dimensi kepala dengan panjang 4-5 mikrometer, lebar 2.5-3.5 mikrometer, dengan rasio antara panjang dan lebar yaitu 1.50-1.75.
Spermatozoa atau sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan cairan seminal diproduksi oleh kelenjar tambahan di sepanjang saluran reproduksi pria, yaitu kelenjar vesikula seminalis, prostat, kelenjar bulbo urethralis (Cowper’s) dan kelenjar urethra (Littre’s), (Anonim, 2009).
Soal
Perhatikan gambar struktur sperma berikut.
Bagian sel yang mengandung mitokondria sebagai penghasil energi untuk pergerakan adalah....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban
D. 2
Pada leher mengandung mitokondria tang memproduksi ATP untuk energi pergerakan. Leher ditunjukan oleh nomor 2
Struktur Sel Sperma
Spermatozoa merupakan sel yang sangat terspesialisasi dan padat yang tidak lagi mengalami pembelahan atau pertumbuhan, berasal dari gonosit yang menjadi spermatogonium, spermatosit primer dan sekunder dan selanjutnya berubah menjadi spermatid dan akhirnya berubah menjadi spermatozoa. Spermatozoa terdiri atas dua bagian fungsional yang penting yaitu kepala dan ekor (Anonim, 2009).
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagellata). Kepala sperma mengandung nukleus. Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan–lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma. Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak (Anonim, 2009).
1. Kepala
Kepala spermatozoa bentuknya bulat telur dengan ukuran panjang 5 mikron, diameter 3 mikron dan tebal 2 mikron yang terutama dibentuk oleh nukleus berisi bahan-bahan sifat penurunan ayah. Kepala sperma mengandung nukleus. Bagian ujung kepala atau pada bagian anterior kepala spermatozoa terdapat akrosom, suatu struktur yang berbentuk topi yang menutupi dua per tiga bagian anterior kepala dan mengandung beberapa enzim hidrolitik antara lain: hyaluronidase, proakrosin, akrosin, esterase, asam hidrolase dan Corona Penetrating Enzim (CPE) yang semuanya penting untuk penembusan ovum (sel telur) pada proses fertilisasi (Anonim, 2009).
Bahan kandungan akrosom adalah setengah padat yang dikelilingi oleh membran akrosom yang terdiri dari dua lapis, yaitu membran akrosom dalam (inner acrosomal membran) dan membran akrosom luar (outer acrosomal membran). Secara molekuler susunan kedua membran akrosom ini sangat berbeda, membran akrosom luar bersatu dengan plasma membran (membran spermatozoa) pada waktu terjadinya reaksi akrosom sedang membran akrosom dalam menghilang.
Bagian ekuatorial akrosom merupakan bagian penting pada spermatozoa, hal ini karena bagian anterior pada akrosom ini yang mengawali penggabungan dengan membran oosit pada proses fertilisasi berubah menjadi spermatid dan akhirnya berubah menjadi spermatozoa (Anonim, 2009).
2. Ekor
Ekor dibedakan atas 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
- Bagian tengah (midpiece)
- Bagian utama (principle piece)
- Bagian ujung (endpiece).
Panjang ekor seluruhnya sekitar 55 mikron dengan diameter yang makin ke ujung makin kecil: di depan 1 mikron, di ujung 0,1 mikron. Panjang bagian tengah: 5-7 mikron, tebal 1 mikron; bagian utama panjang 45 mikron, tebal 0,5 mikron dan bagian ujung panjang 4-5 mikron, tebal 0,3 mikron. Bagian ekor tidak bisa dibedakan dengan mikroskop cahaya tetapi harus dengan mikroskop electron (Anonim, 2009).
Mitokondria sebagai pembangkit energi pada spermatozoa. Principle piece dibungkus oleh sarung fibrous (fibrous sheath) yang perbatasannya disebut anulus. Sarung fibrous bentuknya terdiri dari kolom ventral dan dorsal yang masing-masing melalui rusuk-rusuk. Ke arah sentral ada semacam tonjolan yang memegangi cincin nomor 3, 8 dari aksonema. Keduanya (tahanan rusuk dan pegangan cincin aksonema) memberikan gerak tertentu (Anonim, 2009).
Nah gimana pembahasan dari soal di atas, saya kira sangat jelas dan padat berisi. Supaya kalian paham bisa dibaca lagi dan dipahami lagi. Apabila masih ada yang belum paham bisa ditanyakan pada kolom komentar dan saya akan membantu kalian dalam memahami. Ohya jika ada saran silahkan ditulis juga, mungkin ada request pertanyaan bisa kalian ajukan juga di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya.